Luanda (ANTARA News) - Dua orang tewas dalam serangan hari Jumat terhadap bus yang ditumpangi tim nasional Togo di daerah kantong Angola, Cabinda, kata asisten pelatih dan jurubicara skuad Togo, seorang ofisial Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF), Sabtu seperti dilaporkan AFP. Ofisial itu, yang berbicara dari Cabinda, mengatakan laporan sebelumnya bahwa para pengemudi bus tewas ketika kedua kendaraan itu diserang senjata mesin adalah tidak benar.

"Kepala Komunikasi Stanislas Ocloo dan Asisten Pelatih Abalo Amnalete meninggal dunia pada pukul 04.00 pagi ini," kata ofosial pers CAF untuk Togo, Kodjo Samlan, setelah tiba di Cabinda bersama rekan-rekannya dari Federasi Sepak Bola Togo.

Sembilan pemain dan ofisial skuad dilaporkan luka-luka Jumat, ketika Bus-bus itu mendapat serangan ketika melintas masuk ke Cabinda dari Republik Kongo untuk bertandingan di Piala Afrika.

You may not consider everything you just read to be crucial information about tech. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.

Serangan tersebut diklaim oleh Front Pembebasan Daerah Kantong Cabinda (FLEC), yang selama beberapa dasawarsa sedang memperjuangkan kemerdekaan wilayah yang kaya akan minyak tersebut dan terpotong dari wilayah Angola oleh Republik Demorat Kongon.

FLEC mengatakan pengawal militer tim adalah targetnya, seraya menambahkan bahwa "Operasi ini berita terbaru merupakan awal dari serangkaian tindakan yang akan dilanjutkan di semua wilayah abinda."

Para pemain, yang dipimpin kapten Emmanuel Adebayor, hari sabtu akan memutuskan apakah akan tetap mengikuti pertandingan, tetapi Kodjo mengatakan pengunduran diri "belum direncanakan untuk sementara waktu."

Togo, salah satu tim terkemuka Afrika, dijadwal akan memulai pertandingan mereka melawan Ghana hari Senin di Cabinda, yang akan menyelenggarakan tujuh pertandingan Piala Afrika bulan ini, meskipun ada keprihatinan tentang masalah keamanan sejak lama.(*)