Semarang (ANTARA News) - Tuan rumah PSIS gagal memenuhi ambisinya untuk meraih angka penuh setelah ditahan imbang tamunya, Deltras Sidoarjo, 0-0 pada pertandingan lanjutan Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Grup II di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat petang. Pada pertandingan yang disaksikan sekitar 17 ribu penonton tersebut, kedua tim menampilkan permainan berbeda, tuan rumah menerapkan sepak bola menyerang, sebaliknya tamunya menerapkan sepak bola bertahan dengan mengandalkan serangan balik.

Akibat permainan yang berbeda tersebut, tim asuhan pelatih Hanafing (PSIS) terlihat sulit menembus pertahanan tim asuhan pelatih Nus Yadera (Deltras) karena rapatnya pertahanan mereka yang dikoordinasi oleh Erfan Fabianto.

Pada babak pertama ini, kedua tim jarang mendapat mendapat peluang untuk mencetak gol karena serangan yang mereka bangun selalu kandas di lini belakang kedua tim.

PSIS mendapat peluang untuk mencetak gol pada babak pertama tetapi sundulan kepala kapten tim, Julio Lopez terlalu melebar dari gawang Deltras yang dijaga Dwi Kuswanto setelah menerima umpan dari tendangan bebas yang dilancarkan Imral Usman.

Sebaliknya, Deltras yang hanya mengandalkan serangan balik tidak mendapat peluang karena begitu mereka melancarkan serangan selalu jatuh di kaki pemain tengah maupun belakang tim tuan rumah.

Sampai babak pertama berakhir kedudukan tetap bertahan 0-0.

If your tech facts are out-of-date, how will that affect your actions and decisions? Make certain you don't let important tech information slip by you.

Memasuki babak kedua, tuan rumah terlihat lebih gencar melakukan serangan ke daerah pertahanan lawan karena mereka memang ditarget harus bisa meraih angka penuh dalam semua pertandingan di kandang sendiri termasuk melawan Deltras ini.

Tuan rumah mendapat peluang untuk mencetak gol ketika sundulan kepala Gustavo Chena berhasil ditangkap kiper DeltrasDwi Kuswanto yang pada pertandingan ini bermain cukup cemerlang dengan menyelamatkan gawangnya dari gempuran pemain-pemian PSIS.

Kemudian tendangan pemain berita terbaru PSIS asal Brasil, Bruno yang terlalu pelan dengan mudah ditangkap kiper Deltras meskipun bola sempat memantul di tanah.

PSIS sebenarnya mendapat dua hadiah penalti karena seorang pemain lawan dinilai menyentuh bola dengan tangan di daerah terlarang kemudian Cristiano Lopez dijatuhkan di daerah kotak penalti tetapi wasit tetap pada keputusannya untuk tidak memberikan penalti kepada tuan rumah meskipun putusan itu sempat diprotes pemain-pemain PSIS.

Bahkan, Lopez yang dijatuhkan di daerah terlarang justru diganjar kartu kuning oleh wasit karena dinilai melakukan "diving" dan tentunya keputusan ini ditentang pemain-pemain PSIS dengan melancarkan protes tetapi wasit Kusni dari Samarinda tetap pada keputusannya.

Deltras Sidoarjo juga mendapat peluang ketika tendangan Choirul Mashuda berhasil ditangkap kiper PSIS, Basuki, kemudian tendangan salto Sacke Tean Doe terlalu melebar dari gawang tuan rumah.

Sampai pertandingan usai kedudukan tetap 0-0. Wasit Kusni dari Samarinda mengeluarkan kartu kuning untuk Miro Baldo Bento dan Cristiano Lopez (PSIS), kemudian Erfan Fabianto dan Mohammad Fachruddin (Deltras).

(U.H015/R009)