London (ANTARA News/Reuters) - Petenis Rusia Nikolay Davydenko menaklukkan Juan Martin Del Potro 6-3 6-4 dan meraih juara turnamen tenis akhir musim "ATP World Tour Finals" di London, Minggu waktu setempat. Dengan kemenangan di O2 Arena itu, Davydenko berhak atas cek sebesar 1,5 juta dolar AS dan tropi paling bergengsi dalam karirnya.

Ia mematahkan servis petenis Argentina itu untuk mengendalikan lapangan dan meredam kekuatan lawannya yang bertubuh jangkung itu dengan menunjukkan konsistensi dan pukulan-pukulan akurat.

Pukulan forehand Del Potro, yang menjadi senjata andalannya saat mengalahkan Roger Federer di final AS Terbuka September lalu, tampak tidak keluar hingga harus menyerah setelah bertarung satu jam 23 menit, yang merupakan salah satu laga tersingkat diantara 15 partai di turnamen elite ini.

"Bagi saya, ini sungguh mengejutkan karena sebagai petenis peringkat tujuh dunia dapat memenangi turnamen ini," kata Davydenko setelah memenangi gelar kelimanya tahun ini dan ke-19 dalam karirnya.

Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.

"Sejak game pertama saya masih positif, segalanya tampak mulus. Saya sejarah turnamen ini, seperti Federer, Djokovic, Sampras. Kini nama saya tertulis di tropi. Mungkin sekarang ini saja jadi agak terkenal di London," ujarnya.

Davydenko menampilkan pukulan baseline dan silang yang cukup menyulitkan Del Potro.

"Ia sangat cepat, ia major seperti karakter di engage in recreation station, ia mengejar bola kemana pun dan saya sulit mengalahkannya. Ia juara yang hebat, kata Del Potro.

Di turnamen ATP Tour Finals dengan sistem kompetisi pada penyisihan grup ini, Davydenko mengawali penampilannya dengan kekalahan dari peteis Serbia Novak Djokovic.

Namun ia dapat bangkit dengan mengalahkan Del Potro, Roger Federer dan akhirnya Del Potro. (*)2