Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengatakan, untuk menjawab ketertinggalan, kuncinya membaca buku. "Dengan membaca, banyak hal yang diketahui. Karena itu dihadirkan perpustakaan hingga ke desa dan kelurahan," kata Bupati saat mnyerahkan bantuan buku kepada 31 desa/kelurahan di wilayahnya, Jumat.

Bupati juga berharap, kehadiran perpustakaan desa/kelurahan akan mengajak masyarakat untuk melihat dan mengetahui perkembangan di daerahnya. "Mau mengetahui soal talas, bisa di klik di internet. Demikian pula dengan komoditi lainnya," tambah Bupati.

Menurut Bupati, negeri kita cukup memiliki potensi kekayaan alam, tapi posisi kita tetap sebagai negara berkembang, sementara Singapura yang tidak memiliki potensi alam berlebih seperti Indonesia, bisa lebih maju. "Kita banyak memiliki lahan nganggur. Untuk memanfaatkan potensi kita secara maksimal, diperlukan peningkatan pengetahuan. Intinya membaca," urainya lagi.

Khusus di Bantaeng, angka buta huruf masih tersisa delapan persen dan diharapkan dengan kehadiran perpustakaan di seluruh desa dan kelurahan, angka tersebut akan terus menurun dan pada akhirnya tidak ada lagi warga Kabupaten Bantaeng yang buta huruf.

"Inilah fasilitas yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) agar ke depan kita memiliki standar pelayanan yang sama di seluruh tempat pelayanan umum," tuturnya.

Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sulsel Ama Saing mengemukakan 11 program strategis pembangunan nasional, termasuk perpustakaan. Dari fasilitas baca ini diharapkan lahir kreativitas dan inovasi masyarakat.

You may not consider everything you just read to be crucial information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.

Ia kemudian memberi apresiasi terhadap Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah yang memberi perhatian serius terhadap Perpustakaan hingga ke desa dan kelurahan. Tanpa membaca, otak akan tumpul, sebaliknya dengan membaca akan banyak pengetahuan yang diperoleh.

Ama Saing berpesan, untuk menumbuhkan minat baca, sebaiknya para pejabat membericontoh kepada masyarakat, minimal 15 menit/hari serta melakukan promosi kepada masyarakat, terutama anak didik agar memanfaatkan waktunya di luar jam pelajaran dengan mengunjungi perpustakaan.

Anak didik sangat penting karena akan menjadi pewaris masa depan, tambah Ama Saing yang menyarankan bimbingan teknik terhadap perangkat desa dan daerah untuk menyamakan persepsi sehingga misi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tercapai.

Sebelumnya, Kepala Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantaeng Estha Karim melaporkan, bantuan untuk mendukung perpustakaan diberikan kepada 31 Desa/Kelurahan se Kabupaten Bantaeng.

Bantuan ini, terang Estha sekaligus menjadikan Bantaeng sebagai daerah percontohan di bagian selatan Sulsel di bidang perpustakaan, jelasnya.  (AAT/F003/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com