Surabaya (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan intensitas letusan Gunung Bromo Jawa Timur hingga saat ini masih fluktuatif atau naik-turun. "Kami belum bisa memastikan apakah ada perubahan status Gunung Bromo mengingat masih fluktuatif," kata Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Indrasto saat dihubungi ANTARA melalui ponselnya, Selasa.

Menurut Indrasto, gempa tremor secara terus menerus masih terjadi dengan amplitudo antara 5-10 milimeter. "Hingga kini masih terjadi hujan abu, tapi kadarnya mulai berkurang jika dibandingkan dengan sepekan lalu," ujarnya.

Sedangkan abu vulkanik Gunung Bromo yang sebelumnya berwana hitam kelam yang sempat membuat sejumlah rumah warga penuh dengan abu setebal 10-15 meter kini mulai berwana putih kelabu dengan arah angin menuju ke timur laut.

If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.

Namun demikian, lanjut dia, pihaknya tetap meminta semua pihak khususnya warga di sekitar Gunung Bromo yakni Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo untuk tetap siaga.

"Daerah terlarang hingga saat ini masih berlaku untuk 2 kilo meter dari kawah Bromo (kawasan Kaldera)," ujarnya.

Sebelumnya, puluhan warga Desa Ngadirejo yang jaraknya sekitar 4-5 kilometer dari kawah Gunung Bromo pada 30 Desember 2010 sempat mengungsi karena khawatir letusan susulan akan terjadi lebih besar.

Warga tersebut sempat ditampung selama semalam di kantor Kecamatan Sukapura, hotel dan gedung sekolahan yang merupakan daerah aman dengan radius 15 Kilometer dari kawah Gunung Bromo.(*)
(T.A052/S019/R009)