Jakarta (ANTARA News) - Letjen TNI Pur Ahmad Tirtosudiro, yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA), wafat pada Kamis (9/3)  sekitar pukul 00.15 WIB. Jenazah pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan tokoh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini disemayamkan di rumah duka di Jalan `Villa Cinere Mas Uranus` 4 Nomor 15, Jakarta Selatan.

Saat berita ini ditulis, keluarga dan para kerabatnya menghantar jenazah almarhum untuk dikebumikan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Pusat.

"Tokoh besar yang memiliki segudang pengalaman organisasi dan pergerakan rakyat ini, merupakan seorang muslim yang taat, dan terkenal gigih dalam memegang prinsip," kata Ketua Dewan Direktur Cides, Ricky Rachmad.

Sebagai mantan aktivis HMI dan juga tokoh ICMI, Ricky Rachmady mengaku banyak bersentuhan langsung dengan almarhum sejak menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba).

"Kata-katanya yang masih terngiang, ketika kita sedang berada di tengah arus reformasi di akhir 1990-an lalu, ialah, ...kita dekat dengan kekuasaan, tetapi tidak melekat. Artinya, kalau kekuasaan itu runtuh, kita tidak boleh ikut runtuh," paparnya.

Satu hal lagi, menurut Ricky Rahmady yang juga Wasekjen DPP Partai Golkar, Ahmad Tirtosudiro merupakan sosok lembut kebapaan selain tegar dalam berprinsip.

Sementara itu, mantan Ketua PB HMI Ferry Mursyidan Baldan yang dihubungi terpisah mengungkapkan, almarhum sebelumnya memang sudah lama sakit.

Almarhum lahir di Plered, Purwakarta, Jawa Barat, 8 April 1922. Dan berarti beliau wafat dalam usia 88 tahun.

Alharhum merupakan seorang tokoh Indonesia dalam berbagai bidang dan jabatan, mulai dari karyawan kereta api sampai menjadi Jenderal.

Sebagian besar informasi ini berasal langsung dari pro Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Hati-hati membaca untuk mengakhiri hampir menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.

Dia juga pernah jadi Kepala Bulog, Duta Besar, Direktur Jenderal sebuah Kementerian, dan terakhir sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) periode 1999-2003, pada masa kepemimpinan Presiden BJ Habibie lalu Gus Dur.

Dia pun pernah dipercayakan sebagai Pejabat Ketua Umum ICMI periode 1997-2000, dan berperan dalam mengantarkan Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie menjadi Presiden Republik Indonesia.

Ahmad Tirtosudiro lahir dengan nama Mohammad Irsyad. Ia biasa dipanggil Mamit.

Ketika sang ayah, M Tirtosudiro, mendaftarkannya ke `Holand Inlandse School` (HIS) di Cirebon, nama Mamit berubah menjadi Achmad, yang kemudian menyandang nama Ahmad Tirtosudiro

Anak kelima dari enam bersaudara ini, menganggap pendidikan merupakan hal penting yang harus disoroti.

Sebab, menurutnya, pendidikan merupakan wajah yang selalu akan dilihat pertama kali sebagai parameter kualitas anak bangsa.

(M036/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com