Gambar yang diambil ketika ledakan terjadi fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima, Jepang, daerah yang dilanda gempa dan tsunami. (istimewa)

Jakarta (ANTARA News) - Tingkat yodium radioaktif di laut dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang, yang dilanda tsunami 1.250 kali di atas batas aman, kata para pejabat negara itu. Pendeteksian dilakukan sekitar 300 meter perairan lepas pantai. Dikhawatirkan radiasi dari salah satu reaktor bisa merembes ke air tanah.

Tetapi radiasi tidak lagi berisiko setelah delapan hari, kata para pejabat sebagaimana dilaporkan BBC.

Ada area air beradioaktif di empat reaktor di fasilitas pembangkit Fukushima, dan dua pekerja dilarikan ke rumah sakit.

Operator pembangkit mengatakan, inti pada salah satu dari enam reaktor mungkin telah rusak.

Operator mengumumkan bahwa selain air laut, air tawar juga akan digunakan untuk mendinginkan reaktor yang rusak dengan harapan akan lebih efektif.

Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengatakan situasi "sangat tidak terduga."

Semoga informasi yang disajikan sejauh ini berlaku. Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan hal berikut:

Radiasi juga telah memperngaruhi konsumsi bahan makanan di Jepang dan sistem kebijakan di negara itu lebih ketat dibanding di banyak negara.

Di pasar ikan Tsukiji yang terkenal di Tokyo, pedagang besar mengatakan bahwa hotel dan restoran membeli lebih sedikit dari biasanya. Beberapa diantaranya tutup di malam hari karena minimnya listrik.

Tingkat radiasi yang ditemukan dalam air laut tidak akan menyebabkan kontaminasi pada ikan hasil tangkapan di seluruh Jepang, pejabat bersikeras. Tetapi tidak semua orang percaya hal itu.

Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Jepang telah mencapai 10.000 orang, dan lebih dari 17.440 orang hilang.

(S026/B010)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com