Jakarta (ANTARA News) - PaninBank menunggu kebijakan Bank Indonesia (BI) mengenai pelaksanaan Basel III yang saat ini sedang disusun dan akan diterapkannya di dalam negeri dalam upaya meningkatkan likuiditas perbankan di dalam negeri. Oleh karena itu, Panin Bank terus menyesuaikan diri dengan melakukan berbagai opsi seperti penerbitan obligasi dan penawaran saham (right issue) dengan melihat kondisi pasar lebih dahulu, kata Deputi Direktur Utama Panin Bank, Roosniati Salihin, kepada pers di Jakarta, Senin.

Basel III merupakan aturan perbankan internasional yang menetapkan aturan permodalan yang lebih ketat dengan menaikkan alokasi cadangan modal atas aset yang memiliki risiko tinggi dari dua persen menjadi tujuh persen.

Roosniati Salihin mengatakan, penerbitan obligasi itu juga harus melihat pasar lebih dulu apakah kupon yang ditawarkan masih menarik atau tidak.

Apabila kupon tersebut masih menarik, maka kemungkinkan penerbitan obligasi pada tahun depan akan dapat terjadi, ucapnya.

Mengenai penawaran saham, menurut dia, memang sangat memungkinkan karena kecenderungan pasar bunga bank pada 2011 akan bergerak naik.

Sometimes the most important aspects of a subject are not immediately obvious. Keep reading to get the complete picture.

Pertumbuhan ekonomi 2011 yang mencapai 6,4 persen akan mendorong laju inflasi 2011 meningkat yang memicu BI untuk menaikkan suku bunga acuannya (BI Rate), ucapnya.

Apabila BI menaikkan suku bunganya, menurut dia, maka gejolak ekonomi dalam jangka pendek sangat besar sekali, seperti arus modal asing akan meningkat.

Namun, ia menilai, hal itu akan memberikan dampak kepada industri perbankan.

BI diharapkan dapat menahan gejolak kenaikan suku bunga acuannya agar pertumbuhan ekonomi dapat berjalan dengan baik, ujarnya.

Menurut dia, untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar maka perseroan akan menambah jaringan usaha untuk lebih mendekati diri dengan nasabah.

Roosniati Salihin mengatakan, kantor cabang perseroan saat ini mencapai 409 kantor dari sebelumnya 381 dan Net Interest Margin (NIM) akhir September 2010 sebesar 4,85 persen sedangkan Loan to Deposito Ratio (LDR) 73,44 persen.

Paninbank pada 2010 telah menerbitkan obligasi sebesar Rp3 triliun yang terdiri dari obligasi Subordinasi sebesar Rp2,46 triliun dan obligasi Senior Rp540 miliar, katanya.
(T.h-CS/A011/P003)