Ungaran (ANTARA News) - Ratusan warga Dusun Muneng, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menyambut Tahun Baru Hijriah 1432 yang jatuh 7 Desember 2010 dengan tradisi saling lempar ketupat. Tradisi penyambutan tahun baru itu digelar di perempatan jalan Dusun Muneng, Kelurahan Sodomulyo, pada Senin sekitar pukul 17.00 WIB. Ratusan warga setempat membawa ketupat lengkap dengan sayur-mayurnya.

Sebelum acara saling lempar ketupat, terlihat empat warga melantunkan azan secara bersama-sama dengan menghadap berbagai arah.

Massa secara bersama-sama memanjatkan doa dan kemudian menyantap makanan itu, sedangkan sisa makanan dilemparkan diantara mereka.

Modin Kelurahan Sidomulyo, Mahsun, mengatakan, prosesi azan menghadap empat arah dan saling melempar ketupat itu merupakan tradisi leluhur.

Setiap tahun, bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah, katanya, mereka menjalani tradisi itu untuk tolak balak terutama selama setahun kedepan.

Those of you not familiar with the latest on mobil keluarga ideal terbaik indonesia now have at least a basic understanding. But there's more to come.

"Selain itu juga untuk melestarikan budaya nenek moyang yang turun temurun," katanya.

Ia mengatakan, lempar ketupat dan azan menghadap empat arah di perempatan jalan itu sebagai suatu simbol agar segela hal yang membuat sial masyarakat tidak mendatangi dusun tersebut.

"Prosesi lempar ketupat itu hanya simbol, intinya kami berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk diberikan keselamatan di dusun ini," katanya.

Pada masa lalu, katanya, setelah warga berdoa kemudian mereka melempar ketupat dengan sayur-mayurnya itu.

Tetapi, katanya, hal itu kini dianggap sebagai menyia-nyiakan makanan sehingga mulai 2010 hanya melempar sisa makanan itu.

(ANT-063/M029/S026)