Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Kamis sore turun 10 poin menjadi Rp9.045-Rp9.055 per dolar, karena pelaku pasar masih melepas mata uang lokal tersebut. Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, mengatakan bahwa aksi lepas rupiah oleh pelaku pasar memang sudah diperkirakan, karena faktor eksternal yang masih negatif.

Namun, aksi lepas rupiah tidak besar, karena sebagian pelaku sudah meninggalkan pasar, katanya.

Edwin Sinaga mengatakan, pasar uang saat ini memang didominasi aksi lepas rupiah yang dilakukan oleh sebagian pelaku pasar kecil, sedangkan pedagang besar sudah meninggalkan tempat pada Kamis siang.

Akibatnya, menurut dia, aktivitas perdagangan di pasar uang relatif sepi.

Once you begin to move beyond basic background information, you begin to realize that there's more to mobil keluarga ideal terbaik indonesia than you may have first thought.

Menurut dia, rupiah meski terkoreksi kemungkinan tidak jauh dari posisi Rp9.000 sampai Rp9.100 per dolar.

"Kami optimistis rupiah masih berada dalam kisaran Rp9.000 sampai Rp9.100 per dolar, ucapnya.

Faktor fundamental ekonomi Indonesia yang makin kuat, lanjut dia merupakan faktor utama yang menahan pergerakan rupiah terpuruk lebih jauh.

Pelaku asing masih menunggu peluang yang baik untuk masuk ke pasar membeli rupiah, ucapnya.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2011 yang diperkirakan mencapai 6,4 persen merupakan alasan bagi asing untuk tetap berada di pasar domestik.

Pelaku asing akan masuk pasar apabila momen untuk membeli rupiah memang sudah waktunya, katanya menambahkan.
(T.H-CS/A011/P003)