Dua Bersaudara Faber-Castell; Count Andreas (kiri) dan Count Anton(Faber-Castell International Indonesia)
Kalau dulu saya dengarkan para konsultan soal alat tulis yang pakai komputer atau apalah, pasti sekarang saya sudah bangkrut
Kompetensi dan tradisi ratusan tahun dalam membuat pensil adalah modal yang sangat berharga. Count Anton menetapkan diri bahwa perusahaannya akan tetap pada hal yang selama ini mereka buat; pensil. Maka, dia memfokuskan diri untuk memantapkan produk dengan cara menghasilkan kualitas terbaik. Implementasi itu dilakukan pada tahun-tahun pertama kepemimpinannya. Penampilan pensil Faber-Castell diperbaiki, termasuk logo yang sudah berumur puluhan tahun. Produk baru mulai diperkenalkan termasuk pensil dan pena mewah. Perusahaan itu juga mulai membuat pensil kosmetik untuk merek-merek kecantikan terkenal. Mereka juga membuat pensil rias dan menjadi pemasok bagi industri kosmetik. Istri Count Anton yaitu Countess Mary adalah salah satu petinggi di divisi kosmetik perusahaan itu. Saat mereka menikah tahun 1987, sang istri adalah direktur pemasaran Chanel New York. Goresan
Kesederhanaan pensil tampaknya jadi keunggulan yang membuatnya tak punah. Benda itu tak perlu catu daya atau sinyal, jadi bisa digunakan kapanpun di manapun tanpa bantuan pendukung dan tak akan "hang". Pensil juga yang digunakan manusia pertama ke orbit bumi, kosmonot Yuri Gagarin, tahun 1961."Itu karena pensil tetap bisa digunakan dalam keadaan tanpa gravitasi," kata Count Anton. Ucapannya mengingatkan pada contoh kasus yang banyak digunakan di sekolah manajemen. Amerika Serikat bersusah payah menciptakan pena yang bisa digunakan dalam keadaan tanpa gravitasi sedangkan saingannya, Rusia, cukup menggunakan potlot ke ruang angkasa. Intinya tentang manajemen yang memikirkan masalah dengan rumit padahal ada solusi sederhana. Most of this information comes straight from the mobil keluarga ideal terbaik indonesia pros. Careful reading to the end virtually guarantees that you'll know what they know.
Pensil juga satu-satunya alat tulis yang memungkinkan penggunanya untuk memperbaiki kesalahan. Batang kayu berisi campuran grafit itu juga berbahan alam sehingga ramah lingkungan dan awet hingga ratusan tahun. Jangan lupa, harganya paling murah dibandingkan alat tulis lain. "PC dan laptop makin banyak dipakai, tapi hingga puluhan tahun ke depan orang akan tetap menulis, menggambar, mewarnai dengan tangan. Di bidang pensil, kamilah yang paling berpengalaman," katanya. Tahun 80-an adalah proses belajar bagi Count Anton. Dia juga mengaku tidak luput dari kekeliruan. Beberapa tahun lalu, dia bercerita tentang keyakinannya bahwa manajer bisa diambil dari semua perusahaan multinasional. Terbukti keyakinannya keliru karena orang tersebut hanya bisa membolak-balik buku teori manajemen. Dia juga pernah menyerahkan produksi ke suatu mitra. "Desainnya bagus, tapi mereka tak berpengalaman sehingga ada masalah di kualitas," kata Count Anton. Dari 10 bersaudara, hanya dia dan salah satu adiknya, Count Andreas von Faber-Castell yang meneruskan bisnis turun temurun itu. Andreas mengepalai wilayah Australia. "Sebelumnya saya di perusahaan lain, tak di perusahaan keluarga," kata Count Andi. Soal perusahaan keluarga, Count Anton mengatakan "anda tak bisa mengambil manajer dari luar keluarga. Mereka tak akan mengindentifikasi diri dengan keluarga (pemilik), jadi tak akan mengerti tentang nilai-nilai keluarga," katanya. Manajer dari luar keluarga, lanjut dia, hanya akan berpikir mengejar untung jangka pendek bagi perusahaan dan dirin sendiri. "Anggota keluarga punya tujuan jangka panjang untuk perusahaan maupun karyawan, punya jiwa kepada perusahaan, manajer yang bukan keluarga tidak akan begitu," kata Anton. "Orang yang mengelola haruslah yang cinta perusahaan ini, dan yang bisa begitu hanya anggota keluarga. Ada jiwa untuk 'fight'. Itulah hal mewah dari bisnis keluarga, " timpal Count Andreas. Mereka pun belum tahu siapa penerus perusahaan namun yang pasti sosok itu akan muncul secara jelas lewat seleksi dan kriteria. Ketika ditanya akankah perusahaannya membuat produk elektronik untuk mengikuti era digital, Count Anton menjawab cepat: "Tidak". Lalu, dia melanjutkan, "Kami tetap dengan kompetensi yang kami punya. Untuk pensil memang tidak banyak lagi loncatan yang bisa dilakukan, tapi selalu ada tempat untuk meningkatkan kualitas," katanya. Anton juga mengemukakan dirinya belum lama ini dia berbincang dengan petinggi dari suatu perusahaan mainan ternama dunia. "Mereka sedang kesulitan karena masuk ke bisnis yang bukan kompetensinya." Dia mengemukakan bahwa untuk langgeng, langkah yang diambil adalah sedikit demi sedikit sehingga dapat memastikan semuanya berjalan ke arah yang benar. Mungkin, di sini kita kenal cara itu dengan semboyan "pelan tapi pasti." Satu nasehat dia berikan berdasarkan pengalaman : "Dalam bisnis anda tak boleh keliru. Kalau anda melangkah, berani ambil risiko dan mampu melewati, hasilnya akan setara dengan usaha keras anda. Jajal kemampuanmu jika ingin sukses."
(A038/A038/ART) Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
No comments:
Post a Comment